Bagi yang tiada beriman, kelebihan dirinya akan diagung-agungkan sebagai mutlak miliknya dan diupayakan sebagai hasil kerja dari kekuatan dan kemampuan dirinya. Karena itu kelebihan diri bagi orang yang tiada beriman akan mengarah kepada cinta diri, takabur dan sombong.
Sementara itu bagi orang beriman kelebihan dirinya disikapi secara wajar dan biasa, masing-masing tersimpan amanat dan maksud Allah menjadikan kelebihan itu ada di dalam dirinya. Kelebihan yang diberikan Allah kepada dirinya akan disikapi rasa syukur dan menyadari bahwa itu adalah wajar terkait keberadaan manusia sebagai sebaik-baiknya makhluk ciptaanNya.
Dijadikan sebaik-baiknya makhluk tentu tersimpan kelebihan manusia dibanding makhluk ciptaan Allah lainnya. Pengetahuan yang diberikan Allah untuk dapat mengetahui kelebihan itu juga merupakan karunia yang besar. Dirinya mengerti bahwa amanat kelebihan yang diberikan akan dimanfaatkan untuk memperbaiki diri dan berbagi kepada sesama. Bila ini tidak dimanfaatkan dengan baik Allah juga tiada segan mengambilnya kembali kelebihan itu dari diri.
Berangkat dari pemahaman akan keberadaan diri itulah orang yang beriman akan berusaha menggali dan menjaga kelebihan itu untuk diabdikan pada tujuan yang sebaik-baiknya yaitu beribadah kepada Allah sesuai yang menjadi amanatnya. Tampilan orang beriman dalam perjalanan hidupnya akan melahirkan sikap percaya diri, amanah dan yakin dalam menempuh hidupnya.
https://perkarahati.wordpress.com/2013/10/24/menyadari-kelemahan-adalah-kekuatanmu/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar